Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 08:38:52【Resep】114 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(32446)
Sebelumnya: Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
Selanjutnya: Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
Artikel Terkait
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
Resep Populer
Rekomendasi

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

6 gaya hidup anak muda yang diam